Ubah Gaya Hidup untuk Kurangi Perubahan Iklim
Beberapa tahun
belakangan, kita sering dibuat bingung oleh musim kemarau atau musim hujan yang
mulai bergeser. Sudah bulan Mei, kok masih sering turun hujan deras?
Sebaliknya, memasuki musim hujan malah tak ada hujan sama sekali! Iklim mulai
bertingkah aneh.
Iklim merupakan
kondisi umum atmosfer dalam kurun waktu yang relatif panjang. Kurun waktu dalam
iklim sangat beraneka, antara lain harian, bulanan, triwulanan, musiman,
tahunan, maupun antar tahunan. Unsur-unsur iklim utama, di antaranya: radiasi
matahari, suhu udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, perawanan, dan
curah hujan. Selain unsur-unsur utama iklim ada juga unsur iklim turunan,
antara lain kecepatan angin vertikal, suhu udara virtual, dan lain-lain.
Iklim dapat
berubah berkaitan dengan kondisi ruang dan suhu. Pemanasan global dipandang
sebagai pencetus utama terjadinya perubahan iklim (climate change). Pemanasan global ditandai dengan meningkatnya suhu
permukaan bumi, atmosfer bumi, dan permukaan lautan. Pemanasan global merupakan
salah satu dampak aktivitas manusia dalam mengeksploitasi sumber daya alam,
seperti penggunaan bahan bakar fosil, kebakaran hutan, dan pemakaian gas-gas
pendingin udara di kota-kota besar. Kegiatan manusia ini pada gilirannya akan
mengakibatkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (CH4, CO2, N2O, dan SF6)
di atmosfer. Perubahan iklim dapat diperkirakan dengan cara analisis data
dengan kurun waktu yang panjang, puluhan hingga ratusan tahun.
Adakah upaya
yang dapat kita lakukan untuk mengurangi laju perubahan iklim? Yang kita
butuhkan untuk mengerem perubahan iklim adalah kemauan kuat untuk mengubah gaya hidup kita, di
antaranya:
Kurangilah
makan daging
PBB mencatat, 18% dari pemanasan global
yang terjadi saat ini disumbangkan oleh industri peternakan yang efeknya lebih
besar daripada dampak pemanasan global dari seluruh alat transportasi yang ada
di dunia. Pola makan yang berbasis tanaman hanya membutuhkan 25% energi yang
dibutuhkan oleh pola makan berbasis daging. Untuk menghasilkan 1 kg daging,
sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum, setara dengan melepas
36,4 kg emisi karbondioksida (CO2). Pemeliharaan dan transportasi sapi,
kambing, atau babi membutuhkan jumlah energi yang sama untuk menyalakan sebuah
bola lampu 100 watt selama tiga minggu. Mengganti pola makan daging menjadi
vegetarian (hanya memakan sayuran) 50% lebih efektif untuk mencegah pemanasan
global daripada mengganti sebuah mobil SUV dengan mobil hibrida. Seorang
vegetarian dengan standard diet orang Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi
rumah kaca setiap tahunnya.
Tanamlah
pohon lebih banyak
Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer
dan menyimpannya dalam jaringan tubuh tanaman. Tetapi setelah mati, tanaman
akan melepas kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan
mengikat CO2 dengan baik, sehingga CO2 yang terlepas ke udara akan berkurang.
Sebuah penelitian di Amerika menyimpulkan, penanaman 95.000 pohon di dua kota kecil di Chicago
memberikan udara yang lebih bersih dan menghemat biaya yang berhubungan dengan
pemanasan dan pendinginan udara lebih dari $ 38 juta dalam 30 tahun ke depan.
Reduce, reuse, dan recycle (kurangi, gunakan ulang, dan daur ulang bahan-bahan yang dapat
merusak lingkungan).
Gunakan
alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon. (disarikan dari
Global
Warming & Atlas Nasional Indonesia, Bakosurtanal 2008/ink)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar